Fungsi HMI pada Industri Otomasi
Apa itu HMI
HMI (Human Machine Interface) adalah antarmuka visual yang memungkinkan operator untuk berkomunikasi dengan mesin atau sistem otomatisasi. Dalam industri otomasi, HMI biasanya berupa layar sentuh atau panel kontrol yang menampilkan data real-time, mempermudah pemantauan dan pengendalian proses.
HMI tidak hanya menampilkan informasi tetapi juga memungkinkan operator untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat berdasarkan data yang tersedia.
Fungsi HMI
- Pemantauan Real-Time
HMI menyediakan data operasional mesin secara langsung, seperti suhu, tekanan, kecepatan, atau status produksi. Operator dapat dengan mudah memantau jalannya proses tanpa harus mendekati mesin. Hal ini meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi risiko kesalahan manusia. - Pengendalian Sistem Otomatisasi
Melalui HMI, operator dapat mengontrol berbagai fungsi mesin, seperti memulai, menghentikan, atau mengubah parameter proses. Sebagai contoh, operator dapat mengatur kecepatan conveyor belt atau menyesuaikan suhu dalam sistem pemanas. - Pengelolaan Data Produksi
HMI mengumpulkan dan menyimpan data dari mesin, yang kemudian dapat digunakan untuk analisis kinerja, optimasi produksi, atau pelaporan kepada manajemen. Data ini sering kali menjadi dasar dalam pengambilan keputusan strategis. - Notifikasi dan Alarm
HMI dilengkapi dengan sistem alarm yang memberikan peringatan jika terjadi masalah, seperti kelebihan beban atau kegagalan sistem. Dengan fitur ini, operator dapat segera melakukan tindakan pencegahan sebelum kerusakan lebih lanjut terjadi. - Integrasi dengan PLC
Dalam sistem otomatisasi, HMI sering kali terintegrasi dengan PLC (Programmable Logic Controller). Fungsi HMI dalam konteks ini adalah memberikan tampilan visual dari logika kontrol PLC dan memungkinkan operator untuk memodifikasi parameter dengan mudah.
Cara kerja HMI
- Mengumpulkan Data dari Sistem Otomasi
HMI terhubung dengan berbagai perangkat di lapangan, seperti PLC (Programmable Logic Controller), sensor, aktuator, atau mesin. Data seperti suhu, tekanan, kecepatan, atau status operasional mesin dikirimkan oleh PLC ke HMI. - Memvisualisasikan data
Setelah menerima data, HMI mengubah informasi tersebut menjadi tampilan visual yang informatif. Misalnya:- Grafik atau diagram untuk menunjukkan tren data.
- Teks sederhana untuk notifikasi atau status sistem.
- Animasi untuk memperlihatkan proses produksi secara real-time.
- Menyediakan Kontrol untuk Operator
HMI memungkinkan operator untuk memberikan perintah atau mengubah parameter sistem langsung dari antarmuka, seperti:
- Menghidupkan atau mematikan mesin.
- Menyesuaikan suhu atau kecepatan.
- Mengatur jadwal operasi sistem.
- Memberikan Notifikasi dan Alarm
HMI dilengkapi dengan fitur alarm untuk memberi tahu operator jika ada masalah dalam sistem, seperti kelebihan beban, suhu melebihi batas, atau kegagalan perangkat. Alarm ini membantu operator mengambil tindakan cepat sebelum masalah menjadi lebih besar. - Penyimpanan dan Analisis Data
Banyak HMI modern yang dapat menyimpan data operasional untuk analisis lebih lanjut. Data ini dapat digunakan untuk:- Menilai efisiensi sistem.
- Mendeteksi masalah sebelum terjadi.
- Membantu manajemen membuat keputusan berbasis data.
Aplikasi HMI dalam Industri
Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri sangat luas dan bervariasi. PLC telah menjadi komponen vital dalam banyak sektor industri karena kemampuannya untuk mengotomatisasi proses, meningkatkan efisiensi, dan memberikan fleksibilitas dalam pengendalian mesin. Dengan mengintegrasikan teknologi seperti IoT dan AI, HMI juga memberikan kemampuan analisis data yang mendalam, memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.


Industri Manufaktur
HMI memungkinkan operator untuk memantau jalannya produksi secara real-time, mengatur parameter mesin, dan memastikan kualitas produk tetap konsisten.
Deteksi dan Penanganan Kesalahan: Dengan fitur alarm dan notifikasi, HMI membantu operator mendeteksi anomali atau kesalahan dalam proses produksi, memungkinkan tindakan korektif segera untuk meminimalkan downtime.


Industri Infrastruktur
HMI pada industri infrastruktur berfungsi untuk berinteraksi, memantau, dan mengendalikan sistem infrastruktur secara efisien. Kegunaanya seperti:
- Jaringan listrik: HMI memantau distribusi energi dan mendeteksi gangguan secara real-time.
- Sistem transportasi: HMI membantu mengontrol lampu lalu lintas dan memantau pergerakan kendaraan.
- Pengelolaan air dan limbah: HMI memungkinkan pengawasan kualitas dan proses secara otomatis.


Industri Building
Aplikasi HMI dalam industri bangunan sangat penting untuk mendukung sistem Building Automation System (BAS), seperti pengendalian HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), pencahayaan, keamanan, dan sistem listrik. HMI menyediakan antarmuka yang intuitif untuk memantau dan mengontrol operasi berbagai subsistem bangunan secara real-time. Operator dapat menggunakan HMI untuk melihat status suhu ruangan, menyesuaikan intensitas pencahayaan, memantau alarm keamanan, atau bahkan mengoptimalkan konsumsi energi. Dengan integrasi data dari berbagai perangkat melalui protokol seperti BACnet atau Modbus, HMI membantu meningkatkan efisiensi energi, kenyamanan penghuni, dan keamanan bangunan.


Industri Minyak dan Gas
Pemantauan Platform Lepas Pantai: HMI pemantauan operasi pengeboran dan produksi minyak atau gas.
HMI dapat mendeteksi kebocoran atau kondisi berbahaya lainnya, memungkinkan respons cepat untuk mencegah insiden serius.
Komponen Utama dalam Cara Kerja HMI
- Hardware:
Layar: Menampilkan data secara visual.
Prosesor: Memproses data yang diterima dari PLC atau perangkat lain.
Port Komunikasi: Untuk menghubungkan HMI dengan perangkat eksternal melalui protokol seperti Modbus, Ethernet, atau OPC UA. - Software:
Interface Design: Perangkat lunak yang menentukan bagaimana data ditampilkan.
Database: Menyimpan data operasional untuk analisis.
Protokol Komunikasi: Memastikan data dapat ditransfer antara HMI dan perangkat lain secara efisien.
Cara Memilih PLC yang Tepat
Saat memilih PLC, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:
Jenis dan Ukuran PLC
Pilih PLC yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas aplikasi Anda. Misalnya, untuk aplikasi sederhana, Anda bisa memilih Micro PLC. Namun, untuk aplikasi yang lebih kompleks, Modular PLC mungkin lebih cocok.
Jumlah I/O
Jumlah input dan output (I/O) yang dibutuhkan tergantung pada perangkat yang akan Anda kendalikan. Pastikan PLC yang Anda pilih memiliki cukup I/O untuk mendukung sistem Anda.
Dukungan Protokol Komunikasi
PLC harus mendukung protokol komunikasi yang kompatibel dengan sistem lain di pabrik atau gedung Anda. Beberapa protokol populer adalah Modbus, Profibus, dan Ethernet.
Frequently Asked Questions (FAQs)
PLC umumnya menggunakan Ladder Logic, Function Block Diagram (FBD), Structured Text (ST), Instruction List (IL), dan Sequential Function Chart (SFC). Pelajari lebih lanjut Bahasa Pemrograman PLC
Terdapat dua jenis utama PLC, yaitu PLC modular (terdiri dari beberapa modul terpisah) dan PLC compact (berukuran lebih kecil dengan komponen yang terintegrasi).
Input PLC meliputi sensor (seperti sensor suhu, tekanan, dan proximity), tombol, saklar, dan encoder.
Jenis dan Ukuran PLC
Pilih PLC yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas aplikasi Anda. Misalnya, untuk aplikasi sederhana, Anda bisa memilih Micro PLC. Namun, untuk aplikasi yang lebih kompleks, Modular PLC mungkin lebih cocok.
Jumlah I/O
Jumlah input dan output (I/O) yang dibutuhkan tergantung pada perangkat yang akan Anda kendalikan. Pastikan PLC yang Anda pilih memiliki cukup I/O untuk mendukung sistem Anda.
Dukungan Protokol Komunikasi
PLC harus mendukung protokol komunikasi yang kompatibel dengan sistem lain di pabrik atau gedung Anda. Beberapa protokol populer adalah Modbus, Profibus, dan Ethernet.
Frequently Asked Questions (FAQs)
PLC umumnya menggunakan Ladder Logic, Function Block Diagram (FBD), Structured Text (ST), Instruction List (IL), dan Sequential Function Chart (SFC). Pelajari lebih lanjut Bahasa Pemrograman PLC
Terdapat dua jenis utama PLC, yaitu PLC modular (terdiri dari beberapa modul terpisah) dan PLC compact (berukuran lebih kecil dengan komponen yang terintegrasi).
Input PLC meliputi sensor (seperti sensor suhu, tekanan, dan proximity), tombol, saklar, dan encoder.
Temukan HMI anda di sini!
Artikel ini ditulis oleh tim ElectGo dengan kontribusi dari Pak teguh. Teknisi omron
Share this article on social media