Panduan Cara Memilih Charger Mobil Listrik Yang Tepat

7 Februari 2025

Panduan Cara Memilih Charger Mobil Listrik Yang Tepat

Seiring meningkatnya mobil listrik di Indonesia, kebutuhan akan charger yang tepat juga semakin penting. Mobil listrik tidak hanya menawarkan manfaat lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup modern. Namun, karena masih tergolong inovasi baru, banyak pengguna yang masih mencari tahu cara perawatan dan pengisian daya yang optimal, terutama untuk penggunaan di rumah. Dengan banyaknya pilihan charger yang tersedia di pasaran, bagaimana cara memilih yang sesuai? Artikel ini akan membantu Anda memahami panduan lengkap dalam memilih charger mobil listrik yang tepat agar pengalaman berkendara lebih efisien, nyaman, dan aman.

1. Pilih charger yang kompatible dengan mobil listrikmu

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM telah menetapkan tiga tipe colokan standar untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yaitu Type 2 AC Charging, DC Charging CHAdeMO, dan DC Charging Combo Type CCS2

Type 2 AC Charging (Mennekes)

Standar pengisian AC Daya Hingga 7-22 kW (AC Charging). Tipe ini umum digunakan untuk pengisian daya di rumah dan stasiun pengisian publik. Dapat digunakan dengan wallbox atau colokan standar.

Merek mobil: BYD (Dolphin, Atto 3, Han EV, Tang EV) , Wuling (Air EV), (Ioniq 5, Ioniq 6, Kona EV) , Tesla (Model 3, Model Y) , BMW (iX, i4, i7), dan Mercedes-Benz (EQS, EQB, EQE)

Type DC Charging CHAdeMO

Sistem pengisian cepat DC yang awalnya dikembangkan di Jepang. Umumnya digunakan oleh mobil listrik dari produsen Jepang. Daya Hingga 100 kW (DC Fast Charging)

Merek mobil: Nissan (Leaf), Mitsubishi (Outlander PHEV), Toyota (Prius Plug-in Hybrid)

Type DC Combo CCS Tipe 2

Sistem pengisian cepat DC yang mendukung kombinasi arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Banyak digunakan di Eropa dan Indonesia. Daya Hingga 350 kW (DC Fast Charging).

Merek mobil: BYD (Dolphin, Atto 3, Han EV, Tang EV) , Wuling (Air EV) , Hyundai (Ioniq 5, Ioniq 6, Kona EV), Tesla (Model 3, Model Y), BMW (iX, i4, i7) , Mercedes-Benz (EQS, EQB, EQE)

Kesimpulan:

DC Combo CCS Type 2 adalah standar pengisian cepat yang paling umum digunakan di Indonesia, didukung oleh hampir semua merek Eropa, Korea, dan China, termasuk BYD, Wuling, Hyundai, Tesla, BMW, dan Mercedes-Benz.
Type 2 AC Charging (Mennekes) juga menjadi standar pengisian AC yang kompatibel dengan hampir semua mobil listrik di Indonesia.
DC Charging CHAdeMO lebih jarang digunakan dan terbatas pada mobil listrik dari Jepang seperti Nissan Leaf dan Mitsubishi Outlander PHEV.

2. Pertimbangkan Kecepatan Pengisian

Dalam memilih charger untuk mobil listrik, kecepatan pengisian daya menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Setiap jenis charger memiliki tingkat kecepatan yang berbeda, tergantung pada daya yang digunakan dan jenis arus listrik yang dihantarkan. Charger Level 1 menawarkan pengisian daya yang lebih lambat karena menggunakan listrik rumah tangga biasa, sementara Level 2 memungkinkan pengisian yang lebih cepat dengan daya yang lebih tinggi. Bagi pengguna yang sering bepergian jauh, pengisian daya cepat menggunakan DC Fast Charging (Level 3) bisa menjadi solusi yang lebih efisien, karena mampu mengisi baterai dalam waktu yang jauh lebih singkat. Oleh karena itu, pemilihan charger harus disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas dan infrastruktur yang tersedia.

Charger Level 1 (Pengisian Daya Lambat – AC)

Menggunakan colokan listrik rumah biasa (220V). Daya pengisian sekitar 2-3 kW, sehingga butuh waktu lebih lama untuk mengisi penuh baterai.

Contoh: Jika mobil listrik Anda memiliki kapasitas baterai 50 kWh, menggunakan Level 1 butuh sekitar 16-25 jam untuk terisi penuh. Cocok digunakan jika mobil hanya dipakai untuk perjalanan pendek sehari-hari dan bisa diisi daya semalaman di rumah.

Charger Level 2 (Pengisian Daya Lebih Cepat – AC)

Menggunakan daya listrik yang lebih tinggi (3,7 kW hingga 22 kW). Bisa menggunakan charger wallbox di rumah atau SPKLU yang mendukung Level 2.

Contoh: jika mobil listrik Anda memiliki kapasitas baterai 50 kWh, dengan charger Level 2 bisa terisi penuh dalam waktu sekitar 3-8 jam tergantung kapasitas daya charger. Cocok untuk pemilik mobil listrik yang butuh pengisian lebih cepat dibandingkan Level 1.

Charger Level 3 (Pengisian Daya Super Cepat – DC Fast Charging)

Menggunakan arus DC langsung ke baterai dengan daya pengisian 50 kW hingga 350 kW. Hanya tersedia di SPKLU tertentu, tidak bisa digunakan di rumah.

Contoh: Jika mobil listrik memiliki kapasitas baterai 50 kWh, menggunakan charger DC 100 kW bisa mengisi hingga 80% hanya dalam 30 menit. Sangat cocok untuk perjalanan jarak jauh, karena pengisian daya bisa dilakukan dengan cepat di rest area atau stasiun pengisian umum.

3. Portabilitas dan Kemudahan Penggunaan

Portabilitas mengacu pada kemudahan membawa dan menggunakan charger di berbagai tempat. Beberapa charger bisa dipasang secara permanen di rumah (seperti wallbox), sementara yang lain lebih fleksibel dan bisa dibawa ke mana saja.

Contoh:

Charger Level 1 biasanya ringan dan dapat dicolokkan ke stopkontak biasa, sehingga mudah dibawa saat bepergian.
Wallbox (Level 2) lebih cepat, tetapi umumnya dipasang permanen di rumah atau kantor, sehingga tidak bisa dibawa ke tempat lain.
DC Fast Charging hanya tersedia di SPKLU dan tidak dapat digunakan secara pribadi.

Kemudahan penggunaan berarti charger mudah dipasang, dioperasikan, dan kompatibel dengan berbagai kendaraan listrik.

Contoh:

Charger dengan fitur plug-and-play memungkinkan pengguna cukup mencolokkan kabel tanpa pengaturan tambahan.
Charger yang memiliki layar digital atau aplikasi mobile memudahkan pengguna untuk memantau proses pengisian daya.
Model yang kompatibel dengan berbagai standar colokan (Type 2, CCS, atau CHAdeMO) lebih fleksibel dibandingkan yang hanya mendukung satu jenis konektor.

Jadi, saat memilih charger mobil listrik, penting untuk mempertimbangkan apakah charger tersebut mudah dibawa dan digunakan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

4. Fitur keamanan dan smart charging

saat memilih charger mobil listrik, fitur keamanan dan smart charging menjadi aspek penting yang harus dipertimbangkan untuk memastikan pengisian daya berjalan aman, efisien, dan optimal.

Fitur keamanan dalam charger mobil listrik berfungsi untuk melindungi kendaraan, pengguna, dan sistem kelistrikan dari risiko gangguan atau bahaya saat pengisian daya.

Contoh fitur keamanan:

Proteksi Arus Lebih (Overcurrent Protection) → Mencegah kelebihan arus listrik yang dapat menyebabkan panas berlebih atau kebakaran.
Proteksi Tegangan Lebih (Overvoltage Protection) → Mencegah kerusakan akibat lonjakan tegangan listrik.
Ground Fault Protection → Melindungi dari risiko korsleting atau sengatan listrik jika terjadi kebocoran arus.
Sertifikasi Standar Keamanan → Pastikan charger memiliki sertifikasi seperti IEC, UL, atau CE yang menjamin keamanannya.

Smart Charging adalah teknologi yang memungkinkan pengisian daya lebih efisien dan terkontrol, sering kali dapat dikendalikan melalui aplikasi atau sistem otomatis.

Contoh fitur Smart Charging:

Pengisian Terjadwal → Pengguna bisa mengatur kapan pengisian daya dimulai, misalnya saat tarif listrik lebih murah (off-peak hours).
Monitoring Jarak Jauh → Bisa dipantau melalui aplikasi di smartphone untuk melihat status pengisian daya.
Penyesuaian Daya Otomatis → Charger dapat menyesuaikan daya sesuai kapasitas baterai dan ketersediaan listrik di rumah agar tidak membebani jaringan listrik.
Integrasi dengan Energi Terbarukan → Beberapa smart charger bisa dihubungkan dengan panel surya untuk mengisi daya menggunakan energi matahari.

Dengan adanya fitur keamanan dan smart charging, pengguna mobil listrik dapat mengisi daya dengan lebih aman, efisien, dan nyaman, sekaligus mengoptimalkan penggunaan energi serta biaya listrik.

Rekomendasi EV Charger Terbaik

ABB EV Charger kompatibel dengan semua mobil listrik di Indonesia, baik yang menggunakan standar Type 2 AC, CHAdeMO, maupun CCS2.

Kecepatan Pengisian Optimal: ABB EV Charger tersedia dalam berbagai kapasitas, mulai dari Level 2 (AC) hingga DC Fast Charging.
- Wallbox AC Charger (ABB Terra AC) → Cocok untuk pengisian di rumah atau kantor dengan daya hingga 22 kW, mempercepat pengisian dibandingkan charger standar Level 1.
- DC Fast Charger (ABB Terra DC) → Mampu mengisi daya hingga 350 kW, memungkinkan pengisian 80% dalam hitungan menit, ideal untuk penggunaan di SPKLU atau bisnis komersial.
Portabilitas dan Kemudahan Penggunaan : ABB Terra AC memiliki desain ringkas dan dapat dipasang di dinding (wall-mounted), membuatnya lebih praktis untuk penggunaan di rumah atau kantor. Pengguna cukup plug-and-play tanpa perlu pengaturan yang rumit, sehingga memudahkan pengisian daya kapan saja.
Fitur Keamanan Terjamin: ABB merupakan brand asal Eropa yang dikenal tangguh dan tahan di cuaca cuaca ekstrem, sehingga aman digunakan tanpa risiko merusak kendaraan atau sistem kelistrikan. Sertifikasi keamanan internasional (IEC, UL, CE) memastikan produk ABB memenuhi standar keselamatan tertinggi. Sistem pendingin canggih yang mencegah charger dari panas berlebih saat pengisian daya berlangsung
Smart Charging untuk Pengisian Daya yang Efisien: Semua dalam satu aplikasi ChargerSync.
- Monitoring jarak jauh melalui aplikasi, sehingga pengguna dapat memantau status pengisian langsung dari smartphone.
- Pengisian daya terjadwal untuk menghemat biaya listrik, terutama saat tarif lebih rendah pada jam tertentu.
- Integrasi dengan energi terbarukan, memungkinkan pengguna mengisi daya menggunakan tenaga surya jika tersedia.

Baca tentang EV charger abb di sini

ElectGo menawarkan ABB EV Charger dengan berbagai pilihan daya serta layanan instalasi oleh teknisi berpengalaman. Pastikan mobil listrik Anda terisi daya dengan aman, cepat, dan efisien!

Panduan Cara Memilih Charger Mobil Listrik Yang Tepat